Desainer Denny Wirawan mengangkat keindahan Batik Kudus dalam peragaan busana bertajuk "Wedari". Bertempat di Grand Ballroom Hotel Indonesia Kempsinki Jakarta pada 28 September malam, Wedari tampil sebagai pagelaran busana dengan berbagai perpaduan elemen seni, mulai dari budaya, tarian, tata panggung, video mapping, hingga musik tradisional Kudus dan Jawa Tengah yang diciptakan oleh Yovie Widianto.
Denny bersama dengan Bakti Budaya Djarum Foundation mengangkat kembali kejayaan Batik Kudus. Dan ALFA SHOOFA dengan bangga menjadi bagian dari Pagelaran Wedari dalam pemilihan dan pembuatan motif batik Kudus. Bersama dengan Denny Wirawan & Agam Riadi, kolektor batik, menggali motif-motif asli batik Kudus yang pernah dibuat pada tahun 1920-an yang belum terpublikasi.
Wedari menampilkan 4 kategori yaitu: Sekar Murni yang menampilkan detail bordir tradisional Kudus, kemudian adalah Taman Sari yang menampilkan Taman bunga dengan motif floral warna cerah dari bunga Peony, Lily & Teratai, lalu Ganda Arum yang bernuansakan monokrom dalam warna sogan, dan yang terakhir adalah Ningrat yang menampilkan gaun malam dominan hitam dengan motif burung merak, bangau dan kupu-kupu.
Waktu yang dibutuhkan untuk mempersiapkan pagelaran Wedari ini adalah sekitar 10 bulan, mulai dari mematangkan konsep, pembuatan motif, proses pembatikan hingga tahap akhir diproses menjadi koleksi ready to wear.
Dalam pagelaran ALFA SHOOFA juga turut berbahagia karena ibu Ummu Asiyati juga memperoleh penghargaan dari Djarum Foundation yang diserahkan oleh Bapak Victor Hartono selaku Presiden Direktur Djarum Foundation atas karya dan dedikasinya pada Batik Kudus.
Berikut adalah tayangan pagelaran Wedari dari Indonesia Kaya:
Komentar Pengunjung